NASABNYA :
Silsilah Keturunan Mama Eyang Cijerah
Dari Ibu:
1. Nabi Muhammad Saw
2. Sayyidina Ali karroma Allahu wajhahu dan Fatimati Azzahro’
3. Sayidina Husein As.
4. Sayyidina Ali Zaenal Abidin Ra.
5. Muhammad Al Baqir
6. Ja'far Ashodiq
7. Ali AI'Aridhi
8. Muhammad
9.Isa Albasyari
10. Ahmad Al Muhajir
11. Ubaidillah
12. 'Uluwi
13. Ali Kholi'i Qosim
14. Muhammmad Shohibul Murobath
15.‘Uluwi
16. Abdul Malik
17. Abdullah Khona
18. Imam Ahmad Syah
19.Jamaludin Akbar
20.Asmar Kandi Gisik Karjo Tuban
21.Ishak Makdhum
22 Muhammad Ainul Yaqin
23. Sunan Giri Laya
24. Wira Candera
25. Kentol Sumbirana
26. Rd. Ajeng Tanganziah
27. Waliyullah Syeikh Haji Abdul Muhyi Pamijahan
28. Eyang Dalem Bojong
29. Eyang Shomaddin
30. Eyang Asmaddin
31. Eyang Zainal Arifin ( Eyang Agung Mahmud Bandung )
32. Eyang Ta`zhimuddin
33. Eyang Pasantren ( K.H.Muhammad Amin )
34. Mama Eyang Cijerah ( K.H. Muhammad Syafi`i )
Dari ayah:
1. Nabi Adam As.
2. Nabi Syis As.
3. Anwar ( Nur cahya )
4. Sangyang Nurasa
5. Sangyang Wenang
6. Sangyang Tunggal
7. Sangyang Manikmaya
8. Brahma
9. Bramasada
10. Bramasatapa
11. Parikenan
12. Manumayasa
13. Sekutrem
14. Sakri
15. Palasara
16. Abiyasa
17. Pandu Dewanata
18. Arjuna
19. Abimanyu
20. Parikesit
21. Yudayana
22. Yudayaka
23. Jaya Amijaya
24. Kendrayana
25. Sumawicitra
26. Citrasoma
27. Pancadriya
28. Prabu Suwela
29. Sri Mahapunggung
30. Resi Kandihawan
31. Resi Gentayu
32. Lembu Amiluhur
33. Panji Asmarabangun
34. Rawisrengga
35. Prabu Lelea ( maha raja adi mulya )
36. Prabu Ciung Wanara
37. Sri Ratu Dewi Purbasari
38. Prabu Lingga Hyang
39. Prabu Lingga Wesi
40. Prabu Susuk Tunggal
41. Prabu Banyak Larang
42. Prabu Banyak Wangi / Munding sari I
43. ( a ) Prabu Mundingkawati / Prabu Lingga Buana
/ Munding wangi (Raja yang tewas di Bubat)
( b ) Prabu boros ngora / Buni sora suradipati
/ Prabu Kuda lelean berputra : Ki Gedeng Kasmaya
44. Prabu Wastu Kencana / Prabu Niskala wastu kancana
/ Prabu Siliwangi I
45. Prabu Anggalarang / Prabu Dewata Niskala /
Jaka Suruh ( Raja Galuh / Kawali )
46. Prabu Siliwangi II / Prabu Jaya dewata
/ Raden Pamanah rasa / Sri Baduga Maha Raja
47. Ratu Galuh
48. Ratu Puhun
49. Kuda Lanjar
50. Mudik Cikawung Ading
51. Entol Penengah
52. Sembah Lebe Warto Kusumah
53. Syekh Abdul Muhyi Pamijahan
54. Eyang Dalem Bojong
55. Eyang Shomaddin
56. Eyang Asmaddin
57. Eyang Zainal Arifin ( Eyang Agung Mahmud Bandung )
58. Eyang Ta`zhimuddin
59. Eyang Pasantren ( K.H.Muhammad Amin )
60. Mama Eyang Cijerah ( K.H. Muhammad Syafi`i )
PARA GURUNYA :
1. Ayahnya sendiri yakni Mama Eyang Pesantren ( K.H.Muhammad Amin )
2. Mama Ajengan Kaler K.H. Ahmad Syatiby bin Sa`id Gentur Cianjur
3. Mama Ajengan Kidul K.H. Muhammad Qurthuby Gentur Cianjur
4. Dan Ulama Lainnya yang belum diketahui.
TEMAN SEPERJUANGANNYA DI PONDOK PESANTREN GENTUR CIANJUR :
1. Mama Sempur ( K.H.Tubagus Ahmad Bakri bin K.H.Tubagus Sida )
2. Dan Ulama Lainnya yang belum diketahui.
PARA MURIDNYA:
1. Mama Aang Enuh ( K.H. Abdul Haqq Nuh bin Mama Ahmad Syatiby bin Sa`id ) Gentur
2. Mama Sindangsari ( Al-Marhum K.H.Muhammad Thaha bin K.H.Muhammad shawi )
3. K.H. Ahmad Thaha bin K.H.Hasan Mustawi Bojong Mahmud 4. Mama Karawang ( Al-Marhum K.H. Obay Hasan Bashry ) karawang
5. Ir. Soekarno Hatta yakni Presiden Republik Indonesia pertama
6. Mama Cibuntu ( Al-Marhum K.H. Marhum ) Ponpes Miftahul Jawamie Al-Lathifiyyah
Jl.Soekarna hatta Gang Aki Padma
7. Mama Cikungkurak ( Al-Marhum K.H.Salim ) Cikungkurak
8. Mama Singaparna ( Almarhum Agan Aon K.H.Syujai ) Singaparna - Tasikmalaya
9. Mama Cibuntu ( Al-Marhum K.H. Tafsir ) Cibuntu Bandung
10. Mama Cangkorah ( Al-marhum K.H. Siradj ) Cangkorah Batujajar Ponpes Al-Bidayah
11. Mama Gelar ( Al-Marhum K.H.Abdush Shomad ) Gelar cianjur
12. Mama babakan tifar ( Al-marhum K.H.Abdullah Mahfuzh ) Ponpes Babakan Tifar sukabumi
13. Mama Nakhrowi tanah baru bogor
14. Mama Burbalinggo – ponpes burbalinggo jawa timur
15. Dan yang lainnya yang belum diketahui.
SEBAGIAN KARAMAH NYA :
bersumber dari Kang H.Muhammad Aby Sufyan , Katanya :" Guru kami yakni K.H.Muhammad Thaha ( Mama Sindang sari ) bin K.H. Muhammad Shawi ( Mama Ujung berung ) telah berkata :” sehari sebelum belanda mau mengadakan penyerangan ke pesantren Mama Eyang Cijerah, mama eyang cijerah sudah mengetahui dengan bathinnya ( firasahnya ) bahwa akan adanya penyerangan belanda ke pesantrennya , dan benarlah Firosahnya itu, yakni pada hari esoknya, pada waktu pengajian maka berdatanganlah tentara belanda menyerang pesantren Mama Eyang Cijerah, Mama Eyang Cijerahpun berkata kepada Murid-muridnya :” Diamlah....! ada tentara belanda ! maka murid – muridnya pun berdiam diri......setelah itu masuklah tentara belanda mengobrak- abrik pesantren mama eyang cijerah akan tetapi tidak ada seorang manusia pun di dalam pesantrennya itu, yang ada dan yang dilihat tentara belanda pada waktu itu hanyalah kera – kera, maka tentara belandapun pulang kembali....
dan bersumber dari Kang H.Muhammad Aby Sufyan pula, Katanya :" Guru kami yakni K.H.Muhammad Thaha ( Mama Sindang sari ) bin K.H. Muhammad Shawi ( Mama Ujung berung ) telah berkata :”
suatu hari masuklah seekor kerbau kedalam embeul ( yakni tanah basah yang kental yang suka menyerap perkara apa saja kedalamnya sehingga dengan pelantara itu embeul dapat menimbulkan kematian ), maka datanglah mama eyang cijerah menghampiri seekor kerbau tersebut dan mengangkat itu kerbau dengan tongkat ( A`sho ) nya, maka seketika itu kerbau yang berada di dalam embeul tersebut terbang keatas dan selamat dengan izin Allah Swt.
dan bersumber dari Kang H.Muhammad Aby Sufyan juga, Katanya :" Guru kami yakni K.H.Muhammad Thaha ( Mama Sindang sari ) bin K.H. Muhammad Shawi ( Mama Ujung berung ) telah berkata :”
pada waktu itu K.H.Muhammad Thaha ( Mama Sindang sari ) diajak silarurahmi oleh mama eyang cijerah ke suatu tempat, maka berangkatlah dengan menaiki andong ( delman ) kemudian ditengah jalan mama eyang cijerah menyuruh kusir andong untuk melewati tempat begal ( perampok ) yang terkenal oleh orang-orang pada zaman itu, maka kusir andongpun berkata :” mama eyang, saya tidak berani melewati jalan itu karena jalan itu banyak perampoknya, maka mama eyang cijerah pun menjawab : Biarlah, paling juga pingin seikat pisang. Maka kusir andong tersebut terpaksa mengikuti keinginan mama eyang cijerah, setelah sampai jalan tersebut, maka benarlah apa yang dikatakan kusir andong tersebut, ditengah jalan andong tersebut dihalangi oleh perampok-perampok dan perampok tersebut menyuruh menurunkan semua barang bawaan...maka mama eyang cijerahpun berkata kepada muridnya yakni K.H.Muhammad Thaha ( Mama Sindang sari ), katanya :” jang.....kasih perampok itu seikat pisang ! maka dikasihlah para perampok itu seikat pisang....tidak lama kemudian maka para perampok itu menyuruh jalan kembali............
Dan masih banyak karamah lainnya...
PERKATAAN-PERKATANNYA :
1. ELMU SIAR DUNYA TUNGTUT USAHA JEUNG USOLLI ( Artinya carilah ilmu tiap waktu, dan berusahalah dengan dicicil / sedikit-sedikit serta jangan lupa…. dirikanlah……… shalat !
2. Didalam berusaha Manusia itu terdiri dari 3 unsur : 1. Kulit, 2. Daging dan 3. Tulang, Kulit artinya Kuli ( Buburuh / Bekerja dari orang lain ), Daging artinya Dagang ( Berjualan / Wiraswasta ) dan Tulang artinya Tani ( bertani / berkebun ). Maka carilah kecocokan mu dari 3 unsur tersebut , janganlah menjadi seorang ulama yang Thama` ( selalu mengharapkan pemberian orang lain ) karena thama` hukumnya haram.
3. Kaya itu boleh asal jangan terpikir dalam akal dan terbesit dalam hati.
SANAD GURU NYA :
Mama Cijerah belajar Fiqih dari leluhurnya urutan ke - 4 yakni Syekh Abdul Muhyi Pamijahan Rhm., dan urutan ke- 27 dari Rasulallah Saw. Yakni dengan uraian sanad :
1. Nabi Muhammad SAW bin A`bdillah As. , kepada
2. Imam Ibnu Umar ( Abdullah bin Umar bin Khatab Ra. )
3. Imam Nafi` bin Hurmuz tabi` Ibnu Umar
4. Imam Malik bin Anas Ra.
5. Imam Syafi`i Ra.
6. Imam Ibrahim Al-Mazany
7. Imam Abu Sa`id Al-Ambathy
8. Imam Abu Abbas bin Syuraij
9. Imam Ibrahim Al-maruzy
10. Imam Abu Bakar Al-Qofal
11. Imam Abdullah bin Yusuf bin Muhammad Al-Juwainy
12. Imam Haromain ( Abdul Malik bin Abdullah bin Yusuf bin Muhammad Al-Juwainy )
13. Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al-Ghazaly
14. Syekh Muhammad bin Yahya
15. Syekh Ardabily
16. Imam Nawawi
17. Syekh Atha uddin Al-Athary
18. Syekh Abdur Rahim Al-Iraqy
19. Syekh Ibnu Hajar Al-Asqolany
20. Syekh Zakariya Al-Angshary
21. Syekh Ahmad bin Hazar Al-Haitamy
22. Syekh Zainuddin Al-Malibary
23. Syekh Abdul Muhyi Pamijahan (Safarwadi, Tasikmalaya), kepada
24.Syekh Hasan Musthofa bin Utsman Mas Sastramanggala karang anyar Bandung Rhm.
25.Syekh Ahmad Syujaa`i Gudang Kota batik Tasik Malaya
26.Syekh Ahmad Syaathiby bin Sa`id Gentur warung kondang Cianjur
27.Syekh Muhammad Syafi`i ( Mama Eyang Cijerah ) bin K.H.Muhammad Amin (
Eyang Pasantren ) bin Ta`zimuddin bin Zainal A`rif ( Eyang Agung
Mahmud ) bin Asmaddin bin Shommaddin bin Eyang Dalem Bojong bin Syekh
Abdul Muhyi Safarwadi Pamijahan Tasikmalaya Rhm.
Mama Cijerah belajar Thoriqoh Sattariyyah urutan ke - 4 dari leluhurnya, yakni Syekh Abdul Muhyi Pamijahan Rhm. dan urutan ke- 27 dari Rasulallah Saw. Yakni dengan uraian Sanad :
1. Nabi Muhammad SAW bin A`bdillah As. , kepada
2. Sayyidina A`li bin Abi Thalib Kwh. , kepada
3. Sayyidina Husain bin A`li bin Abi Thalib Ra. , kepada
4. Imam A`li Al-Akbar Zainal A`bidin As-Sajaad bin Husain bin A`li bin Abi Thalib Ra., kepada
5. Imam Muhammad Baqir bin A`li Al-Akbar Zainal Abidin As-Sajaad Ra, kepada
6. Imam Ja’far Shoodiq bin Muhammad Baqir Ra., kepada
7. Imam Musa Al-Kaazhim bin Ja’far Shoodiq Ra., kepada
8. Imam Abul hasan A`li Ar-Ridho bin Musa Al-Kaazhim Ra., kepada
9. Syekh Abu Mahfudz Ma`ruf Fairuz Al-Karkhy Ra. , kepada
10. Syekh Abu Hasan Sary Ibnul Mughallas As-Saqathy Ra. , kepada
11. Syekh Abu Yazid Thayfur bin I`sa Al-Bisthamy Ra. , kepada
12. Syekh Muhammad Al-Maghriby Ra. , kepada
13. Syekh Abu Yazid Al-I`syqy Ra. , kepada
14. Syekh Abu Maulana Rumi Ath-Thusy Ra. , kepada
15. Syekh Abul Hasan A`li Al-Kharqaany Ra. , kepada
16. Syekh Hud Qaliyyu Malurin Nahar, kepada
17. Syekh Muhammad Asyiqy, kepada
18. Syekh Muhammad A`rif, kepada
19. Syekh Abdullah Asy-Syattariyyah, kepada
20. Syekh Hadiyatullah Saramta, kepada
21. Syekh al-Haj al-Hudhury, kepada
22. Syekh Muhammad Ghauts bin Hataradiny Ra. , kepada
23. Syekh Wajhuddin Uluwy Ra., kepada
24. Syekh Sibghatullah bin Ruhullah, kepada
25. Syekh Ibnu Mawahib Abdullah Ahmad bin Ali, kepada
26. Syekh Ahmad bin Muhammad Qishas Ra. , kepada
27. Syekh Abdul Rauf bin A`li Al-Fansury Singkel, kepada
28. Syekh Abdul Muhyi Pamijahan (Safarwadi, Tasikmalaya), kepada
29.Syekh Hasan Musthofa bin Utsman Mas Sastramanggala karang anyar Bandung Rhm.
30.Syekh Ahmad Syujaa`i Gudang Kota batik Tasik Malaya
31.Syekh Ahmad Syaathiby bin Sa`id Gentur Cianjur
32.Syekh Muhammad Syafi`i bin K.H.Muhammad Amin ( Eyang Pasantren ) bin
Ta`zimuddin bin Zainal A`rif ( Eyang Agung Mahmud ) bin Asmaddin bin
Shommaddin bin Eyang Dalem Bojong bin Syekh Abdul Muhyi Safarwadi
Pamijahan Tasikmalaya Rhm.
Keterangan ini asli bersumber dari muridnya mama cijerah yakni Al-Marhum K.H.Muhammad Thaha ( Mama Sindang sari ) bin K.H. Muhammad Shawi ( Mama Ujung berung ) Rhm. Semoga Semua para guru kami ada dalam Rahmat dan kasih sayang Allah Swt.....Aaaaaamiiiin.
NARA SUMBER : KANG H.MUHAMMAD ABY SUFYAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar