الاوّل الكلام

  السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله والحمد لله والصلاة على رسول الله صلعم وعلى آله وصحبه ومن ولاه

GURU KAMI KANG H.MUHAMMAD ABY SUFYAN BERKATA :

Saya berinternet bukan karena Saya ingin mencari teman hidup
Saya berinternet bukan karena Saya ingin populer
Saya berinternet bukan karena Saya ingin mencari cinta
Saya berinternet bukan karena Saya ingin ghibah ataupun
menyebar fitnah..

Saya berinternet karena Saya ingin menambah wawasan ilmu
Saya berinternet karena Saya ingin menyebarkan ilmu
Saya berinternet karena Saya ingin menjalinkan ukhuwah yang
telah lama hilang..
Dan Saya berinternet hanya karena ALLAH AR-RAHMAN..

Akan datang suatu hari bila kematian menjemputku
Tinggallah segala apa yang Saya tuliskan..

Andai saja setiap yang membacanya berdoa untukku,
Agar ALLAH AR-RAHMAN melimpahkan ampunan untukku,
Serta memaafkan kekurangan, kekhilafan dan buruknya
perbuatanku bin Akhlakku..

Dan seandainya ini status terakhirku..
Dan seandainya esok dunia bukan untukku lagi..

Maafkan segala kesalahanku..

"Jadikanlah Internet anda sebagai laman medan dakwah"

Sebagaimana kalam seorang U`lama dari negara Hadhro Maut Yaman Al-A`llamah Al-Habib Umar bin Hafidz rhm. :

"jadikanlah televisi,handphone,internet dan alat-alat lainya sebagai pelayan dan pembantu untuk Agamamu , jika tidak alat-alat itu akan menghancurkan dirimu sedangkan engkau akan tertawa karena tidak menyadarinya,ia akan merusak hatimu,akalmu,akhlakmu,dan fikiranmu,tanpa engkau menyadarinya,engkau tertawa bahagia padahal alat-alat itu telah merusak hal-hal paling berharga yang kau miliki"( Intaha Qoul Al-A`lim Al-A`llamah Al Habib Umar bin Hafidz yaman)



dan sebagaimana kami pernah mendengar kalam Al A`lim Al A`llamah Al-Habib Ali bin Abdurahman Al-Jufri Rhm. :"melihat Film Porno di internet hukumnya Haram, melihat melihat Aurat Laki-laki dan perempuan hukumnya Haram kecuali untuk berdakwah Illalloh maka hukumnya Mubah. ( Ingtaha ).

Semoga ALLAH Ridha kepada kita semua.. Aaaaaamiiiin
Bibarkatis Sholati Alan Nabi SAW.  Al-Fatihah...... 


 Doa Tawassul  :

Allâmah al-Majlisi berkata:
“Di dalam sebagian kitab-kitab yang terpercaya, para ulama menyebutkan bahwa Ibnu Babawaeh menukil doa Tawassul ini dari para imam suci as. Ia berkata, “Saya tidak membacanya untuk suatu kepentingan kecuali hal itu dikabulkan”.
Doa Tawassul adalah doa permohonan kepada ALLAH SWT dengan perantaraan manusia suci, doa ketika mendapatkan kesusahan, doa ketika dililit hutang (banyak hutang dan sulit membayar), doa dilancarkan rezeki, mendapatkan kesehatan lahir dan batin, ketenangan hidup di dunia dan akhirat dengan prantaraan atau lantaran kemuliaan Rasulullah SAAW dan Keluarga beliau yang suci a.s.


Doa itu adalah sebagai berikut:


اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ وَ أَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ؛
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon dan menghadap kepada-Mu dengan (perantara) Nabi-Mu, Nabi (pembawa) rahmat, NABI Muhammad SAW., shalawat atasnya dan keluarganya;


يَا أَبَا الْقَاسِمِ يَا رَسُوْلَ اللَّهِ، يَا إِمَامَ الرَّحْمَةِ ؛
Wahai Abul Qasim, wahai Rasulullah SAW., wahai pemimpin (pembawa) rahmat, 


يَا سَيِّدَنَا وَ مَوْلاَنَا، إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَ اسْتَشْفَعْنَا وَ تَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَى اللَّهِ وَقَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا، يَا وَجِيْهًا عِنْدَ اللَّهِ اشْفَعْ لَنَا عِنْدَ اللَّهِ؛
Wahai junjungan dan pemimpin kami, sesunguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah SWT.


يَا أَبَا الْحَسَنِ، يَا أَمِيْرَ الْمُؤْمِنِيْنَ، يَا عَلِيَّ بْنَ أَبِيْ طَالِبٍ ؛
Wahai Abul Hasan, wahai Amirul Mukminin, wahai Ali bin Abi Thalib KWH.


يَا حُجَّةَ اللَّهِ عَلَى خَلْقِهِ، يَا سَيِّدَنَا وَ مَوْلاَنَا، إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَ اسْتَشْفَعْنَا وَ تَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَى اللَّهِ وَ قَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا، يَا وَجِيْهًا عِنْدَ اللَّهِ اشْفَعْ لَنَا عِنْدَ اللَّهِ ؛
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah SWT., serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah SWT., karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah SWT.


يَا فَاطِمَةُ الزَّهْرَاءُ، يَا بِنْتَ مُحَمَّدٍ، يَا قُرَّةَ عَيْنِ الرَّسُوْلِ ؛
Wahai Fathimah az-Zahra`, wahai putri NABI Muhammad SAW., wahai cahaya mata Rasul SAW. 


يَا سَيِّدَتَنَا وَ مَوْلاَتَنَا، إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَ اسْتَشْفَعْنَا وَ تَوَسَّلْنَا بِكِ إِلَى اللَّهِ وَ قَدَّمْنَاكِ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا، يَا وَجِيْهَةً عِنْدَ اللَّهِ اشْفَعِيْ لَنَا عِنْدَ اللَّهِ ؛
Wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, memohon syfaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedapankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah SWT. , karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah SWT.


يَا أَبَا مُحَمَّدٍ، يَا حَسَنَ بْنَ عَلِيٍّ، أَيُّهَا الْمُجْتَبَى، يَا ابْنَ رَّسُوْلِ اللَّهِ ؛
Wahai Hasan bin Ali, wahai al-Mujtabâ, wahai putra Rasulullah SAW.


يَا حُجَّةَ اللَّهِ عَلَى خَلْقِهِ، يَا سَيِّدَنَا وَ مَوْلاَنَا، إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَ اسْتَشْفَعْنَا وَ تَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَى اللَّهِ وَ قَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا، يَا وَجِيْهًا عِنْدَ اللَّهِ اشْفَعْ لَنَا عِنْدَ اللَّهِ ؛
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah SWT.


 يَا أَبَا عَبْدِ اللَّهِ، يَا حُسَيْنَ بْنَ عَلِيٍّ، أَيُّهَا الشَّهِيْدُ، يَا ابْنَ رَّسُوْلِ اللَّهِ ؛
 Wahai Abu Abdillah, wahai Husein bin Ali, wahai syahid, wahai putra Rasulullah SAW.


يَا حُجَّةَ اللَّهِ عَلَى خَلْقِهِ، يَا سَيِّدَنَا وَ مَوْلاَنَا، إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَ اسْتَشْفَعْنَا وَ تَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَى اللَّهِ وَ قَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا، يَا وَجِيْهًا عِنْدَ اللَّهِ اشْفَعْ لَنَا عِنْدَ اللَّهِ ؛
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah SWT.


 يَا أَبَا الْحَسَنِ، يَا عَلِيَّ بْنَ الْحُسَيْنِ، يَا زَيْنَ الْعَابِدِيْنَ، يَا ابْنَ رَّسُوْلِ اللَّهِ ؛
Wahai Abul Hasan, wahai Ali bin Husein, wahai Zainal Abidin, wahai putra Rasulullah, SAW.


يَا حُجَّةَ اللَّهِ عَلَى خَلْقِهِ، يَا سَيِّدَنَا وَ مَوْلاَنَا، إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَ اسْتَشْفَعْنَا وَ تَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَى اللَّهِ وَ قَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا، يَا وَجِيْهًا عِنْدَ اللَّهِ اشْفَعْ لَنَا عِنْدَ اللَّهِ ؛
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah SWT

.
 يَا أَبَا جَعْفَرٍ، يَا مُحَمَّدَ بْنَ عَلِيٍّ، أَيُّهَا الْبَاقِرُ، يَا ابْنَ رَّسُوْلِ اللَّهِ ؛
Wahai Abu Ja’far, wahai Muhammad bin Ali, wahai al-Bâqir, wahai putra Rasulullah SAW.

يَا حُجَّةَ اللَّهِ عَلَى خَلْقِهِ، يَا سَيِّدَنَا وَ مَوْلاَنَا، إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَ اسْتَشْفَعْنَا وَ تَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَى اللَّهِ وَ قَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا، يَا وَجِيْهًا عِنْدَ اللَّهِ اشْفَعْ لَنَا عِنْدَ اللَّهِ ؛
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah SWT.


يَا أَبَا عَبْدِ اللَّهِ، يَا جَعْفَرَ بْنَ مُحَمَّدٍ، أَيُّهَا الصَّادِقُ، يَا ابْنَ رَّسُوْلِ اللَّهِ ؛
Wahai Abu Abdillah, wahai Ja’far bin Muhammad, wahai ash-Shâdiq, wahai putra Rasulullah SAW.


يَا حُجَّةَ اللَّهِ عَلَى خَلْقِهِ، يَا سَيِّدَنَا وَ مَوْلاَنَا، إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَ اسْتَشْفَعْنَا وَ تَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَى اللَّهِ وَ قَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا، يَا وَجِيْهًا عِنْدَ اللَّهِ اشْفَعْ لَنَا عِنْدَ اللَّهِ ؛
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah SWT.


يَا أَبَا الْحَسَنِ، يَا مُوسَى بْنَ جَعْفَرٍ، أَيُّهَا الْكَاظِمُ،يَا ابْنَ رَّسُوْلِ اللَّهِ ؛
Wahai Abul Hasan, wahai Musa bin Ja’far, wahai al-Kâzhim, wahai putra Rasulullah SAW.


يَا حُجَّةَ اللَّهِ عَلَى خَلْقِهِ، يَا سَيِّدَنَا وَ مَوْلاَنَا، إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَ اسْتَشْفَعْنَا وَ تَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَى اللَّهِ وَ قَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا، يَا وَجِيْهًا عِنْدَ اللَّهِ اشْفَعْ لَنَا عِنْدَ اللَّهِ ؛
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah  SWT.


يَا أَبَا الْحَسَنِ، يَا عَلِيَّ بْنَ مُوسَى، أَيُّهَا الرِّضَى، يَا ابْنَ رَّسُوْلِ اللَّهِ ؛
Wahai Abul Hasan, wahai Ali bin Musa, wahai ar-Ridhâ, wahai putra Rasulullah SAW.


يَا حُجَّةَ اللَّهِ عَلَى خَلْقِهِ، يَا سَيِّدَنَا وَ مَوْلاَنَا، إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَ اسْتَشْفَعْنَا وَ تَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَى اللَّهِ وَ قَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا، يَا وَجِيْهًا عِنْدَ اللَّهِ اشْفَعْ لَنَا عِنْدَ اللَّهِ ؛
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah SWT.


 يَا أَبَا جَعْفَرٍ، يَا مُحَمَّدَ بْنَ عَلِيٍّ، أَيُّهَا التَّقِيُّ الْجَوَّادُ، يَا ابْنَ رَّسُوْلِ اللَّهِ ؛
Wahai Abu Ja’far, wahai Muhammad bin Ali, wahai at-Taqî al-Jawwâd, wahai putra Rasulullah SAW.


يَا حُجَّةَ اللَّهِ عَلَى خَلْقِهِ، يَا سَيِّدَنَا وَ مَوْلاَنَا، إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَ اسْتَشْفَعْنَا وَ تَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَى اللَّهِ وَ قَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا، يَا وَجِيْهًا عِنْدَ اللَّهِ اشْفَعْ لَنَا عِنْدَ اللَّهِ ؛
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah SWT.


يَا أَبَا الْحَسَنِ، يَا عَلِيَّ بْنَ مُحَمَّدٍ، أَيُّهَا الْهَادِي النَّقِيُّ، يَا ابْنَ رَّسُوْلِ اللَّهِ ؛
Wahai Abul Hasan, wahai Ali bin Muhammad, wahai al-Hâdî an-Naqî, wahai putra Rasulullah SAW.


يَا حُجَّةَ اللَّهِ عَلَى خَلْقِهِ، يَا سَيِّدَنَا وَ مَوْلاَنَا، إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَ اسْتَشْفَعْنَا وَ تَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَى اللَّهِ وَ قَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا، يَا وَجِيْهًا عِنْدَ اللَّهِ اشْفَعْ لَنَا عِنْدَ اللَّهِ ؛
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah SWT.


يَا أَبَا مُحَمَّدٍ، يَا حَسَنَ بْنَ عَلِيٍّ، أَيُّهَا الزَّكِيُّ الْعَسْكَرِيُّ، يَا ابْنَ رَّسُوْلِ اللَّهِ ؛
Wahai Abu Muhammad, wahai Hasan bin Ali, wahai az-Zakî al-‘Askarî, wahai putra Rasulullah SAW.


يَا حُجَّةَ اللَّهِ عَلَى خَلْقِهِ، يَا سَيِّدَنَا وَ مَوْلاَنَا، إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَ اسْتَشْفَعْنَا وَ تَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَى اللَّهِ وَ قَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا، يَا وَجِيْهًا عِنْدَ اللَّهِ اشْفَعْ لَنَا عِنْدَ اللَّهِ ؛
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah SWT.


 يَا وَصِيَّ الْحَسَنِ وَ الْخَلَفَ الْحُجَّةَ، أَيُّهَا الْقَائِمُ الْمُنْتَظَرُ الْمَهْدِيُّ، يَا ابْنَ رَّسُوْلِ اللَّهِ ؛
Wahai Washî al-Hasan, wahai pengganti yang hujjah, wahai pemimpin yang dinanti (kedatangannya), al-Mahdi, wahai putra Rasulullah SAW.


يَا حُجَّةَ اللَّهِ عَلَى خَلْقِهِ، يَا سَيِّدَنَا وَ مَوْلاَنَا، إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَ اسْتَشْفَعْنَا وَ تَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَى اللَّهِ وَ قَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا، يَا وَجِيْهًا عِنْدَ اللَّهِ اشْفَعْ لَنَا عِنْدَ اللَّهِ ؛
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah SWT.


( Kemudian, mintalah hajat-hajat Anda. Semua hajat tersebut akan dikabulkan insyâ-Allah TA`ALAA. Dalam sebuah hadis dianjurkan untuk membaca doa berikut setelah membaca doa Tawassul di atas. )


يَا سَادَتِيْ وَ مَوَالِيَّ، إِنِّيْ تَوَجَّهْتُ بِكُمْ أَئِمَّتِيْ وَ عُدَّتِيْ لِيَوْمِ فَقْرِيْ وَ حَاجَتِيْ إِلَى اللَّهِ
Wahai junjungan dan pemimpin-pemimpinku, sesungguhnya aku menghadap kepada Allah dengan (perantara) kalian para imamku dan bekalku di saat kepapaan dan keperluanku,


وَ تَوَسَّلْتُ بِكُمْ إِلَى اللَّهِ وَ اسْتَشْفَعْتُ بِكُمْ إِلَى اللَّهِ، فَاشْفَعُوْا لِيْ عِنْدَ اللَّهِ، وَ اسْتَنْقِذُوْنِيْ مِنْ ذُنُوْبِيْ عِنْدَ اللَّهِ ؛
dan aku bertawassul dengan kalian kepada Allah, dan memohon syafaat kepada Allah melalui perantara kalian. Maka, karuniakanlah syafaat kepadaku di sisi Allah dan selamatkanlah aku dari jeratan dosa-dosaku di sisi Allah SWT.


فَإِنَّكُمْ وَسِيْلَتِيْ إِلَى اللَّهِ، وَ بِحُبِّكُمْ وَ بِقُرْبِكُمْ أَرْجُوْ نَجَاةً مِنَ اللَّهِ، فَكُوْنُوْا عِنْدَ اللَّهِ رَجَائِيْ
 karena kalianlah perantaraku kepada Allah, dan hanya dengan kecintaan kepada kalian serta kedekatan kepada kalian aku memohon keselamatan kepada Allah. Oleh karena itu, jadilah kalian tumpuan harapanku di sisi Allah SWT.


، يَا سَادَتِيْ، يَا أَوْلِيَاءَ اللَّهِ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِمْ أَجْمَعِيْنَ وَ لَعَنَ اللَّهُ أَعْدَاءَ اللَّهِ ظَالِمِيْهِمْ مِنَ الْأَوَّلِيْنَ وَ الْآخِرِيْنَ، آمِينَ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
wahai pemimpin-pemimpinku, wahai kekasih-kekasih Allah. Semoga Allah senantiasa mencurahkan shalawat atas mereka semua dan melaknat para musuh Allah, yaitu orang-orang yang menzalimi mereka dari yang pertama hingga yang terakhir. Amin, ya Rabbal ‘Âlamîn.

Riwayat Hidup Mama eyang Cijerah


NASABNYA :
Silsilah Keturunan Mama Eyang Cijerah
Dari Ibu:
1.  Nabi Muhammad Saw
2.  Sayyidina Ali karroma Allahu wajhahu dan Fatimati Azzahro’
3. Sayidina Husein As.
4. Sayyidina Ali Zaenal Abidin Ra.
5. Muhammad Al Baqir
6. Ja'far Ashodiq
7. Ali AI'Aridhi
8. Muhammad
9.Isa Albasyari
10. Ahmad Al Muhajir
11. Ubaidillah
12. 'Uluwi
13. Ali Kholi'i Qosim
14. Muhammmad Shohibul Murobath
15.‘Uluwi
16. Abdul Malik
17. Abdullah Khona
18. Imam Ahmad Syah
19.Jamaludin Akbar
20.Asmar Kandi Gisik Karjo Tuban
21.Ishak Makdhum
22 Muhammad Ainul Yaqin
23. Sunan Giri Laya
24. Wira Candera
25. Kentol Sumbirana
26. Rd. Ajeng Tanganziah
27. Waliyullah Syeikh Haji Abdul Muhyi Pamijahan
28. Eyang Dalem Bojong
29. Eyang Shomaddin
30. Eyang Asmaddin
31. Eyang Zainal Arifin ( Eyang Agung Mahmud Bandung )
32. Eyang Ta`zhimuddin
33. Eyang Pasantren ( K.H.Muhammad Amin )
34. Mama Eyang Cijerah ( K.H. Muhammad Syafi`i )

Dari ayah:

1.   Nabi Adam As.
2.   Nabi Syis As.
3.   Anwar ( Nur cahya )
4.   Sangyang Nurasa
5.   Sangyang Wenang
6.   Sangyang Tunggal
7.   Sangyang Manikmaya
8.   Brahma
9.   Bramasada
10. Bramasatapa
11. Parikenan
12. Manumayasa
13. Sekutrem
14. Sakri
15. Palasara
16. Abiyasa
17. Pandu Dewanata
18. Arjuna
19. Abimanyu
20. Parikesit
21. Yudayana
22. Yudayaka
23. Jaya Amijaya
24. Kendrayana
25. Sumawicitra
26. Citrasoma
27. Pancadriya
28. Prabu Suwela
29. Sri Mahapunggung
30. Resi Kandihawan
31. Resi Gentayu
32. Lembu Amiluhur
33. Panji Asmarabangun
34. Rawisrengga
35. Prabu Lelea ( maha raja adi mulya )
36. Prabu Ciung Wanara
37. Sri Ratu Dewi Purbasari
38. Prabu Lingga Hyang
39. Prabu Lingga Wesi
40. Prabu Susuk Tunggal
41. Prabu Banyak Larang
42. Prabu Banyak Wangi / Munding sari I
43. ( a ) Prabu Mundingkawati / Prabu Lingga Buana
             / Munding wangi (Raja yang tewas di Bubat)
      ( b ) Prabu boros ngora / Buni sora suradipati
              / Prabu Kuda lelean berputra : Ki Gedeng Kasmaya
44. Prabu Wastu Kencana / Prabu Niskala wastu kancana
      / Prabu Siliwangi I
45. Prabu Anggalarang / Prabu Dewata Niskala /
      Jaka Suruh ( Raja Galuh / Kawali )   
46. Prabu Siliwangi II / Prabu Jaya dewata
      / Raden Pamanah rasa / Sri Baduga Maha Raja
47. Ratu Galuh
48. Ratu Puhun
49. Kuda Lanjar
50. Mudik Cikawung Ading
51. Entol Penengah
52. Sembah Lebe Warto Kusumah
53. Syekh Abdul Muhyi Pamijahan
54. Eyang Dalem Bojong
55. Eyang Shomaddin
56. Eyang Asmaddin
57. Eyang Zainal Arifin ( Eyang Agung Mahmud Bandung )
58. Eyang Ta`zhimuddin
59. Eyang Pasantren ( K.H.Muhammad Amin )

60. Mama Eyang Cijerah ( K.H. Muhammad Syafi`i )


PARA GURUNYA :

1.    Ayahnya sendiri yakni Mama Eyang Pesantren ( K.H.Muhammad Amin )
2.    Mama Ajengan Kaler K.H. Ahmad Syatiby bin Sa`id Gentur Cianjur
3.    Mama Ajengan Kidul K.H. Muhammad Qurthuby  Gentur Cianjur
4.    Dan Ulama Lainnya yang belum diketahui.

TEMAN SEPERJUANGANNYA DI PONDOK PESANTREN GENTUR CIANJUR :

1. Mama Sempur ( K.H.Tubagus Ahmad Bakri bin K.H.Tubagus Sida )
2. Dan Ulama Lainnya yang belum diketahui.

PARA MURIDNYA:

1.    Mama Aang Enuh ( K.H. Abdul Haqq Nuh bin Mama Ahmad Syatiby bin Sa`id ) Gentur
2.    Mama Sindangsari  ( Al-Marhum K.H.Muhammad Thaha bin K.H.Muhammad shawi )
3.    K.H. Ahmad Thaha bin K.H.Hasan Mustawi  Bojong Mahmud
4.    Mama Karawang ( Al-Marhum  K.H. Obay Hasan Bashry )  karawang
5.    Ir. Soekarno Hatta yakni Presiden Republik Indonesia pertama
6.    Mama Cibuntu ( Al-Marhum K.H. Marhum ) Ponpes Miftahul Jawamie Al-Lathifiyyah
       Jl.Soekarna hatta   Gang Aki Padma
7.    Mama Cikungkurak ( Al-Marhum K.H.Salim ) Cikungkurak
8.    Mama Singaparna ( Almarhum  Agan Aon K.H.Syujai ) Singaparna - Tasikmalaya
9.    Mama Cibuntu ( Al-Marhum K.H. Tafsir ) Cibuntu Bandung 
10.  Mama Cangkorah ( Al-marhum K.H. Siradj ) Cangkorah Batujajar  Ponpes Al-Bidayah
11.  Mama Gelar ( Al-Marhum K.H.Abdush Shomad  ) Gelar cianjur
12.  Mama babakan tifar ( Al-marhum K.H.Abdullah Mahfuzh ) Ponpes Babakan Tifar sukabumi
13.  Mama Nakhrowi tanah baru bogor
14.  Mama Burbalinggo – ponpes burbalinggo jawa timur
15.  Dan yang lainnya yang belum diketahui.


SEBAGIAN KARAMAH NYA :

bersumber dari Kang H.Muhammad Aby Sufyan , Katanya :" Guru kami yakni K.H.Muhammad Thaha ( Mama Sindang sari ) bin K.H. Muhammad Shawi ( Mama Ujung berung ) telah berkata :” sehari sebelum belanda mau mengadakan penyerangan ke pesantren Mama Eyang Cijerah, mama eyang cijerah  sudah mengetahui dengan bathinnya ( firasahnya ) bahwa akan adanya penyerangan belanda ke pesantrennya , dan benarlah Firosahnya itu, yakni pada hari esoknya, pada waktu pengajian maka berdatanganlah tentara belanda menyerang pesantren Mama Eyang Cijerah, Mama Eyang Cijerahpun berkata kepada Murid-muridnya :” Diamlah....! ada tentara belanda ! maka murid – muridnya pun berdiam diri......setelah itu masuklah tentara belanda mengobrak- abrik pesantren mama eyang cijerah akan tetapi tidak ada seorang manusia pun di dalam pesantrennya itu, yang ada dan yang dilihat tentara belanda pada waktu itu hanyalah kera – kera, maka tentara belandapun pulang kembali....

dan  bersumber dari Kang H.Muhammad Aby Sufyan pula, Katanya :" Guru kami yakni K.H.Muhammad Thaha ( Mama Sindang sari ) bin K.H. Muhammad Shawi ( Mama Ujung berung ) telah berkata :”
suatu hari masuklah seekor kerbau kedalam embeul ( yakni tanah basah yang kental yang suka menyerap perkara apa saja kedalamnya sehingga dengan pelantara itu embeul dapat menimbulkan kematian  ), maka datanglah mama eyang cijerah menghampiri seekor kerbau tersebut dan mengangkat itu kerbau dengan tongkat ( A`sho ) nya, maka seketika itu kerbau yang berada di dalam embeul tersebut terbang keatas dan selamat dengan izin Allah Swt.


dan  bersumber dari Kang H.Muhammad Aby Sufyan juga, Katanya :" Guru kami yakni K.H.Muhammad Thaha ( Mama Sindang sari ) bin K.H. Muhammad Shawi ( Mama Ujung berung ) telah berkata :”

pada waktu itu K.H.Muhammad Thaha ( Mama Sindang sari ) diajak silarurahmi oleh mama eyang cijerah ke suatu tempat, maka berangkatlah dengan menaiki andong ( delman ) kemudian ditengah jalan mama eyang cijerah menyuruh kusir andong untuk melewati tempat begal ( perampok ) yang terkenal oleh orang-orang pada zaman itu, maka kusir andongpun berkata :” mama eyang, saya tidak berani melewati jalan itu karena jalan itu banyak perampoknya, maka mama eyang cijerah pun menjawab : Biarlah, paling juga pingin seikat pisang. Maka kusir andong tersebut terpaksa mengikuti keinginan mama eyang cijerah, setelah sampai jalan tersebut, maka benarlah apa yang dikatakan kusir andong tersebut, ditengah jalan andong tersebut dihalangi oleh perampok-perampok dan perampok tersebut menyuruh menurunkan semua barang bawaan...maka mama eyang cijerahpun berkata kepada muridnya yakni K.H.Muhammad Thaha ( Mama Sindang sari ), katanya :” jang.....kasih perampok itu seikat pisang ! maka dikasihlah para perampok itu seikat pisang....tidak lama kemudian maka para perampok itu menyuruh jalan kembali............

Dan masih banyak karamah lainnya...

PERKATAAN-PERKATANNYA :

1.    ELMU SIAR DUNYA TUNGTUT USAHA JEUNG USOLLI ( Artinya carilah ilmu tiap waktu, dan berusahalah dengan dicicil / sedikit-sedikit serta jangan lupa…. dirikanlah……… shalat !
2.    Didalam berusaha Manusia itu terdiri dari 3 unsur : 1. Kulit, 2. Daging dan 3. Tulang, Kulit artinya Kuli ( Buburuh / Bekerja dari orang lain ), Daging artinya Dagang ( Berjualan  / Wiraswasta ) dan Tulang artinya Tani ( bertani / berkebun ). Maka carilah kecocokan mu dari 3 unsur tersebut , janganlah menjadi seorang ulama yang Thama` ( selalu mengharapkan pemberian orang lain ) karena thama` hukumnya haram.
3.    Kaya itu boleh asal jangan terpikir dalam akal dan terbesit dalam hati.
 


SANAD GURU NYA :

Mama Cijerah belajar Fiqih dari  leluhurnya urutan ke - 4 yakni Syekh Abdul Muhyi Pamijahan Rhm., dan urutan ke- 27 dari Rasulallah Saw. Yakni dengan uraian sanad :

1. Nabi Muhammad SAW bin A`bdillah As. , kepada

2. Imam Ibnu Umar ( Abdullah bin Umar bin Khatab Ra. )

3. Imam Nafi` bin Hurmuz  tabi` Ibnu Umar

4. Imam Malik bin Anas Ra.

5. Imam Syafi`i Ra.

6. Imam Ibrahim Al-Mazany

7. Imam Abu Sa`id Al-Ambathy

8. Imam Abu Abbas bin Syuraij

9. Imam Ibrahim Al-maruzy

10. Imam Abu Bakar Al-Qofal

11. Imam Abdullah bin Yusuf bin Muhammad Al-Juwainy

12. Imam Haromain ( Abdul Malik bin Abdullah bin Yusuf bin Muhammad Al-Juwainy )

13. Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al-Ghazaly

14. Syekh Muhammad bin Yahya

15. Syekh Ardabily

16. Imam Nawawi

17. Syekh Atha uddin Al-Athary

18. Syekh Abdur Rahim Al-Iraqy

19. Syekh Ibnu Hajar Al-Asqolany

20. Syekh Zakariya Al-Angshary

21. Syekh Ahmad bin Hazar Al-Haitamy

22. Syekh Zainuddin Al-Malibary

23. Syekh Abdul Muhyi Pamijahan (Safarwadi, Tasikmalaya), kepada

24.Syekh  Hasan Musthofa bin Utsman Mas Sastramanggala karang anyar Bandung Rhm.

25.Syekh Ahmad Syujaa`i Gudang Kota batik Tasik Malaya

26.Syekh Ahmad Syaathiby bin Sa`id Gentur warung kondang Cianjur

27.Syekh  Muhammad Syafi`i ( Mama Eyang Cijerah ) bin K.H.Muhammad Amin ( Eyang Pasantren )  bin Ta`zimuddin bin Zainal A`rif ( Eyang Agung Mahmud ) bin Asmaddin bin Shommaddin bin Eyang Dalem Bojong bin Syekh Abdul Muhyi Safarwadi Pamijahan Tasikmalaya Rhm.


Mama Cijerah belajar Thoriqoh Sattariyyah urutan ke - 4 dari  leluhurnya, yakni Syekh Abdul Muhyi Pamijahan Rhm. dan urutan ke- 27 dari Rasulallah Saw.  Yakni dengan uraian Sanad  :

1. Nabi Muhammad SAW bin A`bdillah As. , kepada

2. Sayyidina A`li bin Abi Thalib Kwh. , kepada

3. Sayyidina Husain bin A`li bin Abi Thalib Ra. , kepada

4. Imam  A`li Al-Akbar Zainal A`bidin As-Sajaad bin Husain bin A`li bin Abi Thalib Ra., kepada

5. Imam Muhammad Baqir bin A`li Al-Akbar Zainal Abidin As-Sajaad Ra, kepada

6. Imam Ja’far Shoodiq bin Muhammad Baqir Ra., kepada

7. Imam Musa Al-Kaazhim bin Ja’far Shoodiq Ra., kepada

8. Imam Abul hasan A`li Ar-Ridho bin Musa Al-Kaazhim Ra., kepada

9. Syekh Abu Mahfudz Ma`ruf Fairuz Al-Karkhy Ra. , kepada

10. Syekh Abu Hasan Sary Ibnul Mughallas As-Saqathy Ra. , kepada

11. Syekh Abu Yazid Thayfur bin I`sa Al-Bisthamy Ra. , kepada

12. Syekh Muhammad Al-Maghriby Ra. , kepada

13. Syekh Abu Yazid Al-I`syqy Ra. , kepada

14. Syekh Abu Maulana Rumi Ath-Thusy Ra. , kepada

15. Syekh Abul Hasan A`li Al-Kharqaany Ra. , kepada

16. Syekh Hud Qaliyyu Malurin Nahar, kepada

17. Syekh Muhammad Asyiqy, kepada

18. Syekh Muhammad A`rif, kepada

19. Syekh Abdullah Asy-Syattariyyah, kepada

20. Syekh Hadiyatullah Saramta, kepada

21. Syekh al-Haj al-Hudhury, kepada

22. Syekh Muhammad Ghauts bin Hataradiny Ra. , kepada

23. Syekh Wajhuddin Uluwy Ra., kepada

24. Syekh Sibghatullah bin Ruhullah, kepada

25. Syekh Ibnu Mawahib Abdullah Ahmad bin Ali, kepada

26. Syekh Ahmad bin Muhammad Qishas Ra. , kepada

27. Syekh Abdul Rauf  bin A`li Al-Fansury Singkel, kepada

28. Syekh Abdul Muhyi Pamijahan (Safarwadi, Tasikmalaya), kepada

29.Syekh  Hasan Musthofa bin Utsman Mas Sastramanggala karang anyar Bandung Rhm.

30.Syekh Ahmad Syujaa`i Gudang Kota batik Tasik Malaya

31.Syekh Ahmad Syaathiby bin Sa`id Gentur Cianjur
32.Syekh  Muhammad Syafi`i bin K.H.Muhammad Amin ( Eyang Pasantren ) bin Ta`zimuddin bin Zainal A`rif ( Eyang Agung Mahmud ) bin Asmaddin bin Shommaddin bin Eyang Dalem Bojong bin Syekh Abdul Muhyi Safarwadi Pamijahan Tasikmalaya Rhm.


Keterangan ini asli bersumber dari  muridnya mama cijerah yakni Al-Marhum K.H.Muhammad Thaha ( Mama Sindang sari ) bin K.H. Muhammad Shawi ( Mama Ujung berung ) Rhm. Semoga Semua para guru kami ada dalam Rahmat dan kasih sayang Allah Swt.....Aaaaaamiiiin.

NARA SUMBER : KANG H.MUHAMMAD ABY SUFYAN

SILSILAH SUNAN WANAPERIH BANJARAN MAJALENGKA

 
SILSILAH NA
========================
1. Nabi Adam As.
2. Nabi Syis As.
3. Anwar ( Nur cahya )
4. Sangyang Nurasa
5. Sangyang Wenang
6. Sangyang Tunggal
7. Sangyang Manikmaya
8. Brahma
9. Bramasada
10. Bramasatapa
11. Parikenan
12. Manumayasa
13. Sekutrem
14. Sakri
15. Palasara
16. Abiyasa
17. Pandu Dewanata
18. Arjuna
19. Abimanyu
20. Parikesit
21. Yudayana
22. Yudayaka
23. Jaya Amijaya
24. Kendrayana
25. Sumawicitra
26. Citrasoma
27. Pancadriya
28. Prabu Suwela
29. Sri Mahapunggung
30. Resi Kandihawan
31. Resi Gentayu
32. Lembu Amiluhur
33. Panji Asmarabangun
34. Rawisrengga
35. Prabu Lelea ( maha raja adi mulya )
36. Prabu Ciung Wanara
37. Sri Ratu Dewi Purbasari
38. Prabu Lingga Hyang
39. Prabu Lingga Wesi
40. Prabu Susuk Tunggal
41. Prabu Banyak Larang
42. Prabu Banyak Wangi / Munding sari I
43. ( a ) Prabu Mundingkawati / Prabu Lingga Buana
/ Munding wangi (Raja yang tewas di Bubat)
( b ) Prabu boros ngora / Buni sora suradipati
/ Prabu Kuda lelean berputra : Ki Gedeng Kasmaya
44. Prabu Wastu Kencana / Prabu Niskala wastu kancana
/ Prabu Siliwangi I
45. Prabu Anggalarang / Prabu Dewata Niskala /
Jaka Suruh ( Raja Galuh / Kawali )
46. Prabu Siliwangi II / Prabu Jaya dewata
/ Raden Pamanah rasa / Sri Baduga Maha Raja
47. Munding sari ageung / Munding sari II
48. Munding sari leutik / Munding sari III
49. Prabu Siliwangi V / Prabu Pucuk Umum ( Rd. Ragamantri )
50. Sunan Parung Gangsa
51. Sunan Wanaperih ( Rd.Arya Kikis )

SILSILAH SUNAN PARUNG GANGSA TALAGA MAJALENGKA

 
 
SILSILAH NA
========================
1. Nabi Adam As.
2. Nabi Syis As.
3. Anwar ( Nur cahya )
4. Sangyang Nurasa
5. Sangyang Wenang
6. Sangyang Tunggal
7. Sangyang Manikmaya
8. Brahma
9. Bramasada
10. Bramasatapa
11. Parikenan
12. Manumayasa
13. Sekutrem
14. Sakri
15. Palasara
16. Abiyasa
17. Pandu Dewanata
18. Arjuna
19. Abimanyu
20. Parikesit
21. Yudayana
22. Yudayaka
23. Jaya Amijaya
24. Kendrayana
25. Sumawicitra
26. Citrasoma
27. Pancadriya
28. Prabu Suwela
29. Sri Mahapunggung
30. Resi Kandihawan
31. Resi Gentayu
32. Lembu Amiluhur
33. Panji Asmarabangun
34. Rawisrengga
35. Prabu Lelea ( maha raja adi mulya )
36. Prabu Ciung Wanara
37. Sri Ratu Dewi Purbasari
38. Prabu Lingga Hyang
39. Prabu Lingga Wesi
40. Prabu Susuk Tunggal
41. Prabu Banyak Larang
42. Prabu Banyak Wangi / Munding sari I
43. ( a ) Prabu Mundingkawati / Prabu Lingga Buana
/ Munding wangi (Raja yang tewas di Bubat)
( b ) Prabu boros ngora / Buni sora suradipati
/ Prabu Kuda lelean berputra : Ki Gedeng Kasmaya
44. Prabu Wastu Kencana / Prabu Niskala wastu kancana
/ Prabu Siliwangi I
45. Prabu Anggalarang / Prabu Dewata Niskala /
Jaka Suruh ( Raja Galuh / Kawali )
46. Prabu Siliwangi II / Prabu Jaya dewata
/ Raden Pamanah rasa / Sri Baduga Maha Raja
47. Munding sari ageung / Munding sari II
48. Munding sari leutik / Munding sari III
49. Prabu Siliwangi V / Prabu Pucuk Umum ( Rd. Ragamantri )
50. Sunan Parung Gangsa

SILSILAH EYANG DALEM CIKUNDUL

 

RD. Aria Wiratanu 1 Raden Djayasasana Bin Aria Wangsa Goparana lahir di Sagalaherang Subang Jawa Barat pada hari ahad  tanggal 10 Robi`ul Akhir 1025 H / bertepatan dengan 8 Mei 1616 M dan meninggal pada hari jum`at 13 Robi`ul Awwal 1118 H / 25 juni 1706 M.
Silsilah Leluhur-Nya :
1.   NABI ADAM AS.                                        
2.   NABI SYIS AS.
3.   ANWAR ( NUR CAHYA )
4.   SANGYANG NURASA
5.   SANGYANG WENANG
6.   SANGYANG TUNGGAL
7.   SANGYANG MANIK MAYA
8.   BRAHMA
9.   BRAMASADA
10. BRAMASATAPA
11. PARIKENAN
12. MANUMAYASA
13. SEKUTREM
14. SAKRI
15. PALASARA
16. ABIYASA
17. PANDU DEWANATA
18. ARJUNA
19. ABIMANYU
20. PARIKESIT
21. YUDAYANA
22. YUDAYAKA
23. JAYA AMIJAYA
24. KENDRAYANA
25. SUMAWICITRA
26. CITRASOMA
27. PANCADRIYA
28. PRABU SUWELA
29. SRI MAHAPUNGGUNG
30. RESI KANDIHAWAN
31. RESI GENTAYU
32. LEMBU AMILUHUR
33. PANJI ASMARABANGUN
34. RAWISRENGGA
35. PRABU LELEA ( MAHA RAJA ADI MULYA )
36. PRABU CIUNG WANARA ( SANG MANARAH RAJA GALUH 739 - 783 M )
37. SRI RATU DEWI PURBASARI ( SANG MANISTRI RAJA GALUH 783 - 799 M )
38. PRABU LINGGA HIANG ( RAJA SUNDA - GALUH 799 - 1333 M )
39. PRABU LINGGA WESI ( RAJA SUNDA - GALUH 1333 -1340 M )
40. PRABU SUSUK TUNGGAL
41. PRABU BANYAK LARANG
42. PRABU BANYAK WANGI
43. PRABU MUNDING KAWATI / PRABU LINGGA BUANA ( SANG MOKTENG ING BUBAT 1350 - 1357 M )
44. PRABU SILIH WANGI 1 ( PRABU WASTU KENCANA ) RAJA SUNDA - GALUH 1371 - 1475 M )
45. PRABU ANGGALARANG ( PRABU DEWA NISKALA RAJA GALUH / KAWALI 1475-1482 M )
46. PRABU SILIH WANGI 2 RAJA PAKUAN PAJAJARAN 1482 - 1521 M )
       ( RD.PAMANAH RASA ) Nikah ka Nyimas Padmawati :
47. PRABU MUNDING SURYA AGEUNG / PRABU MUNDING WANGI /
       MUNDING LAYA DIKUSUMAH / MUNDING SARI AGEUNG / MUNDING SARI 2
48. PRABU MUNDING SURYA LEUTIK /  MUNDING SARI LEUTIK / MUNDING SARI 3
 
49. PRABU PUCUK UMUM / RADEN RANGGA MANTRI
( RAJA MAJA PLUS RAJA TALAGA TERAKHIR ) nikah ka
  RATU DEWI SUNYALARANG ( RATU PARUNG taun 1500 M ) / RATU WULANSARI putri
SUNAN PARUNG / SUNAN CORENDRA / Raja Talaga Prabu Sakawayana  1450 M
Rd. Ranggamantri di islamkeun ku Raden Syarif Hidayatulloh Sunan Gunung Jati Cirebon
dina taun 1529 M , prabu pucuk umum apuputra :
50. SUNAN PARUNGGANGSA
51. SUNAN WANAPERIH / SUNAN CIBINONG / RADEN ARIA KIKIS
52. SUNAN CIBURANG / RADEN ARIA SARINGSINGAN
Kampung Ciburang Desa Maniis Kec.Cingambul Kab.Majalengka
53. SUNAN SAGALAHERANG / RADEN ARIA WANGSA GOPARANA
54. PANGERAN NGABEHI JAYA SASANA / JAYA LALANA /
       RAJA GAGANG / WIRATANU I EYANG DALEM CIKUNDUL

Riwayat Hidup
Rd.Aria Wiratanudatar waktu kecil bernama Pangeran Jayalalana atau R. Ngabehi Jayasasana. Ayahnya, Raden Aria Wangsagoparana yang juga masih keturunan raja Talaga, waktu berusia 8 tahun R. Aria Wiratanudatar mesantren di Cirebon mendalami ilmu agama Islam. Ia adalah seorang santri yang paling menonjol dalam bidang keagamaan, kemasyarakatan dan ilmu pemerintahan, sehingga oleh kesultanan Cirebon diberi gelar Aria sebagai tanda anggota kerabat keraton. Setelah dewasa ia diminta oleh gurunya mendirikan Kadipaten di Cinengah, gunanya untuk  menyebarkan agama Islam. Menyebarkan agama Islam di tengah masyarakat kita yang waktu itu beragama Hindu dan Budha bukal hal yang gampang. Tantangan dan hambatan datang dari berbagai sudut,  Tapi berkat kepiawaiannya sedikit demi sedikit beliau bisa juga merangkul masyarakat sekitanyar untuk memeluk agama Islam.
Bahkan sejarah Cianjur mencatat sebagai salah seorang dari sekian ulama yang berhasil menyebarkan Islam di wilayah itu. Satu hal menarik mengenai pribadi RA. Wiratanudatar Cikundul, dalam catatan sejarah pernah ditulis bahwa beliau pernah bertapa selama 40 hari 40 malam  ( dalam ilmu tashawwuf / Ilmu Kewalian disebut Riyadhoh dan Mujahadah ). Tafakur mendekatkan diri pada Allah SWT di batu agung, tinaragung, Sagala herang. RA. Wiratanudatar didatangi dan digoda putri Jin yang sangat cantik putera dari raja jin Islam bernama Syech Jubaedi. 3 puteri jin itu bernama Arum Cahaya, Arum wangi, Arum Endah dan pengasuhnya bernama Arum Paka. Karena kekhusyuan RA. Wiratanu 1, putri paling bungsu, Arum Endah, tertarik dan jatuh cinta kepada RA. Wiratanu 1. Akhirnya sang putri Jin menikah dan melahirkan 3 orang putera bernama Rd. Suryakencana, Rd. Andaka Wirusajagat dan Rd Endang Sukaesih. Sementara itu dari manusia biasa Rd. Aria Wiratanu datar mempunyai 11 orang putera.
Setelah itu  ia mengembara ke daerah Cianjur menyusuri kali Citarum dengan membawa anak buahnya sebanyak 300 umpi. Setiap tempat disinggahinya sambil menyebarkan agama Islam dan ia pernah bertemu dengan Rd. H Abdulsyukur, Kiai Gunung Wayang.
Bupati Pertama
Setelah sampai di daerah Cianjur ia merintis untuk mendirikan kota Cianjur dan menjadi Dalem pertama Kadipaten Cianjur dengan wilayah kekuasaan sebagian wilayah Bogor dan Sukabumi. Sementara itu Cikundul yang sebelumnya hanyalah merupakan sub nagari menjadi Ibu Nagari tempat pemukiman rakyat Djajasasana. Beberapa tahun sebelum tahun 1680 sub nagari tempat Raden Djajasasana disebut Cianjur (Tsitsanjoer-Tjiandjoer). Lokasi yang pertama kali dipilihnya adalah sekitar kp. Pamoyanan, tepat di tepi Sungai cianjur, disanalah Dalem Cikundul mendirikan Pemerintahan, dengan membangun pendopo sebagai tempat atau pusat Pemerintahan, yang hingga kini gedung tersebut masih kokoh berdiri.
masa pemerintahan Bupati Rd. Aria Wiratanu I ini antara tahun 1640- 1691 Masehi, setelah itu Pemerintahan di turunkan kepada Putra Pertama nya dari keturunan Manusia, (karena Dalem Cikundul Konon memiliki 2 Istri ,satu dari bangsa manusia dan satunya lagi dari Bangsa Jin,), yang bernama Rd. Aria Wiramanggala, Atau dalem Tarikolot, bergelar Aria Wiratanu II. dan memerintah dari tahun 1691 - 1707 Masehi.
Masa Senja
Setelah lanjut usia ia menetap di Kp. Majalaya dengan mendirikan Pesantren dan mengamalkan ilmu agamanya sampai wafatnya  yakni wafat pada hari jum`at 13 Robi`ul Awwal 1118 H / 25 juni 1706 M. 1706 Masehi dan dimakamkan di puncak Bukit Cijagang. Kampung Majalaya, Desa Cijagang, Kecamatan Cikalong-kulon. Cianjur, Jawa Barat , dan Beliau meninggalkan putra-puteri sebanyak 11 orang diantaranya :
•    1. Dalem Aria wiramanggala. ( Aria Wiratanu II )
•    2. Dalem Aria Martayuda (Dalem Sarampad).
•    3. Dalem Aria Tirta (Di Karawang).
•    4. Dalem Aria Natamanggala (Dalem aria kidul / Gunung jati cjr),
•    5. R.Aria Wiradimanggala(Dalem Aria Cikondang)
•    6. Dalem Aria Suradiwangsa (Dalem Panembong),
•    7. Nyi Mas R. Kaluntar .
•    8. Nyi Mas R. Bogem
•    9. Nyi Mas R. Karangan.
•    10. Nyi Mas R. Kara
•    11. Nyi Mas R. Djenggot
dan dari bangsa jin Islam, memiliki 2 orang putra - dan 1 putri, yaitu
•    1. Eyang Surya-kancana Mangku bumi . yang hingga sekarang dipercayai bersemayam di Gunung Gede atau hidup di alam jin.
•    2. Nyi Mas Indang Kancana alias Indang Sukaesih alias Nyai Mas Kara, bersemayam di Gunung Ceremai,
•    3. R. Andaka Warusajagad  di gunung kumbang Karawang
dan keradenan di alam jin mulai di hilangkan oleh Eyang Surya kancana Mangkubumi , sebab asal kata Raden adalah Ra = Ruh = Roh dan Den= Din = agama jadi Raden / Ruhdin adalah Rohnya Agama.
alasannya ditakutkan tidak bisa membawa pada akhlak yang baik dan tidak sanggup membawanya ke jalan yang benar, karena kalau akhlak tidak baik berarti menyalahi ruhnya agama sehingga berubah asal kata  Raden / Ruhdin menjadi Ra= Rada dan Den = Edan jadi Raden = Rada Edan......
maka dari itu semoga kita menjadi manusia yang mengedepankan Akhlak yang baik, Silih Asih, Silih Asuh, Silih Asah, dan Silih mewangikan sampai sepanjang masa.
NARA SUMBER :
KANG H.MUHAMMAD ABY SUFYAN BIN H.HASANUDDIN BIN SILIHWANGI

SILSILAH SUNAN SAGALA HERANG SUBANG

 
 MAKAM SUNAN SAGALA HERANG SUBANG
SILSILAH NA :
========================
1. Nabi Adam As.
2. Nabi Syis As.
3. Anwar ( Nur cahya )
4. Sangyang Nurasa
5. Sangyang Wenang
6. Sangyang Tunggal
7. Sangyang Manikmaya
8. Brahma
9. Bramasada
10. Bramasatapa
11. Parikenan
12. Manumayasa
13. Sekutrem
14. Sakri
15. Palasara
16. Abiyasa
17. Pandu Dewanata
18. Arjuna
19. Abimanyu
20. Parikesit
21. Yudayana
22. Yudayaka
23. Jaya Amijaya
24. Kendrayana
25. Sumawicitra
26. Citrasoma
27. Pancadriya
28. Prabu Suwela
29. Sri Mahapunggung
30. Resi Kandihawan
31. Resi Gentayu
32. Lembu Amiluhur
33. Panji Asmarabangun
34. Rawisrengga
35. Prabu Lelea ( maha raja adi mulya )
36. Prabu Ciung Wanara
37. Sri Ratu Dewi Purbasari
38. Prabu Lingga Hyang
39. Prabu Lingga Wesi
40. Prabu Susuk Tunggal
41. Prabu Banyak Larang
42. Prabu Banyak Wangi / Munding sari I
43. ( a ) Prabu Mundingkawati / Prabu Lingga Buana
/ Munding wangi (Raja yang tewas di Bubat)
( b ) Prabu boros ngora / Buni sora suradipati
/ Prabu Kuda lelean berputra : Ki Gedeng Kasmaya
44. Prabu Wastu Kencana / Prabu Niskala wastu kancana
/ Prabu Siliwangi I
45. Prabu Anggalarang / Prabu Dewata Niskala /
Jaka Suruh ( Raja Galuh / Kawali )
46. Prabu Siliwangi II / Prabu Jaya dewata
/ Raden Pamanah rasa / Sri Baduga Maha Raja
47. Munding sari ageung / Munding sari II
48. Munding sari leutik / Munding sari III
49. Prabu Siliwangi V / Prabu Pucuk Umum ( Rd. Ragamantri )
50. Sunan Parung Gangsa
51. Sunan Wanaperih ( Rd.Arya Kikis )
52. Sunan Ciburang ( Rd.Arya Goparana )
53. Sunan Sagala herang ( Rd. Dalem Arya Wangsa Goparna )

DA`I ILALLOH AL-MARHUM K.H. TOTOH ABDUL FATAH GHAZALI

SILSILAHNA :
==========================================
Prabu Siliwangi 2 / Raden pamanah rasa + Nyi Putri Inten Dewata apuputra :
- Sunan Rumenggong / Prabu Layaranwangi Apuputra :
- Sunan Bunikasih/ Dalem Emas , apuputra :
- Syekh Rd. Moh. Ashim, Parakanmuncang apuputra :
- Syekh RD.MOH. AONILLAH ( Mama Serang Cibiuk ), apuputra :
- Syekh Rd. Moh. Syarif, apuputra :
- KH. Rd. A. Rosyad Ghazali ( Mas Amuni ), apuputra :
- Al-Marhum KH Rd. Totoh Abdul Fatah Ghazali

Minta Hadiah Fatihahnya Untuk Beliau gofarollohu alaihi waliwalidaih.....................................Ila hadhroti Nabiyil Karim Dzil Fadhli Walhuluqil A`zhim Sayyidina Muhammadin Saw. Wa A`la Aalihi waashabihi wa ajwajihi wa dzurriyyatihi wa ahli baitihi wa atba`ihi Sholawatullohu wassalamuhum a`laihim ajma`in bibarkatil Al-Fatihah..............